Majas adalah gaya bahasa yang biasa digunakan untuk mewakili perasaan dan pikiran si
pengarang . Pemakaian ragam ragam majas tertentu ditujukan untuk memperoleh efek-efek tertentu,
keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra
dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan
maupun tertulis
Majas itu sendiri memiliki 4 macam jenis.Yaitu majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan dan majas pertentangan. Keempat jenis majas tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Mungkin beberapa di antaranya pernah kita dengar sebelumnya. Contoh berikut ini tidak menampilkan keseluruhan contoh majas di atas, tetapi hanya beberapa ragam majas yang tidak terlalu asing bagi kita.
Contoh :
1. Majas Metafora : Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk
suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam
2.
Majas Alegori : Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu
perbandingan yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai
juru mudi
3.
Majas Personifikasi : Majas yang melukiskan suatu benda dengan
memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati
seolah-olah hidup. Contoh : Awan menari – nari di angkasa, baru saja
berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk
4.
Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) : Suatu perbandingan dua hal yang
berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang
kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk
5. Majas Antilesis
: Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air
susu dibalas air tuba
6. Majas Hiperbola : Suatu gaya bahasa yang
bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati,
ketika mendengar anaknya kecelakaan
7. Majas Ironi : Gaya bahasa
yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu,
sampai – sampai tidak bisa dibaca
8. Majas Litotes : Majas yang
digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan
hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan
mewah )
9. Majas Sinisme : Majas yang menyatakan sindiran secara
langsung. Contoh : Perilakumu membuatku kesal
10. Majas Oksimoron
: Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis
11.
Majas Metonimia : Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami
ke rumah nenek naik kijang
12. Majas Alusio : Majas yang
mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum.
Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun
1945
13. Majas Eufemisme : Majas yang menggunakan kata – kata /
ungkapan halus / sopan. Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan
14.
Majas Elipsis : Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh :
Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )
15. Majas
Inversi : Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh :
Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia
16.
Majas Pleonasme : Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan
dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke
atas agar dapat meliahat pemandangan
17. Majas Antiklimaks :
Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin
menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa
18.
Majas Klimaks : Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut
yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja,
dewasa, orang tua dan kakek
19. Majas Retoris : Majas yang berupa
kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : Siapakah yang
tidak ingin hidup ?
20. Majas Aliterasi : Majas yang memanfaatkan
kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?
21.
Majas Antanaklasis : Majas yang mengandung ulangan kata yang sama
dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah
apel merah
22. Majas Repetisi : Majas perulangan kata – kata
sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal
kekasihku
23. Majas Paralelisme : Majas perulangan sebagaimana
halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini
biru Hati ini lagu Hati ini debu
24. Majas Kiasmus : Majas yang
berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang
kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya
25. Majas
Simbolik : Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan
membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah
darat
26. Majas Antonomasia : Majas yang menyebutkan nama lain
terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang
dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si
jangkung, Si kribo
27.
Majas Tautologi : Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan
kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti.
Contoh : Saya khawatir dan was – was dengannya
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Majas
http://rachmahsriutami.blogspot.com/2009/08/macam-maca-majas-dan-contohnya.html
No comments:
Post a Comment