Blog ini ditujukan untuk tugas-tugas kuliah, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk tulisan yang bersifat umum.
Ferdian Faizal, Universitas Gunadarma, 2008

Monday, November 22, 2010

Android

Android mungkin masih agak asing bagi kita, karena android mungkin belum mencapai puncak keberhasilannya, tetapi android sedang menjalani proses untuk menjadi saingan para vendor-vendor besar telepon selular.
Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Secara tidak langsung android membuka jalan bagi para pecinta dan pembuat software untuk berlomba-lomba sekreatif mungkin untuk memajukan label android secara bersama-sama.

Nokia N8

Nokia merupakan salah satu vendor ponsel yang cukup menguasai pasaran ponsel di Indonesia. Dan baru-baru ini muncul kabar bahwa nokia meluncurkan salah saru produk baru yang diramalkan akan booming di Indonesia. Nokia N8 yang november ini mulai di luncurkan di pasaran dan di banderol Rp.4,9 juta.

Nokia juga memperkenalkan sejumlah fitur baru, seperti salah satunya fitur Web TV on-demand. Penggunanya di Indonesia dapat menikmati acara TV, berita, dan hiburan dari berbagai saluran seperti CNN, E! Entertainment, Paramount, dan National Geographic. Sementara konten Web TV lokal disediakan oleh satu perusahaan TV swasta dari Ovi Store.

Selain itu, pengguna dapat menikmati video berkualitas HD (high-definition) dengan teknologi surround sound Dolby Digital Plus, dengan cara menghubungkan Nokia N8 ke sistem home theater.
 

Spesifikasi:
* Jaringan: 2G GSM 850 / 900 / 1800 / 1900, 3G HSDPA 900 / 1900 / 2100 (HSDPA 850 / 1900 / 2100 – versi Amerika)
* Model: Candybar Kendali Touchscren
* Screen: TFT touchscreen kapasitif, warna 16M, 4,0 inci, Jarak sensor untuk auto turn-off, Accelerometer sensor untuk auto-memutar UI
* OS: OS Symbian ^ 3
* Kamera: 12 MP, 4000×3000 pixels, Carl Zeiss optics, autofocus, Xenon flash, Geo-tagging, dan deteksi wajah tersenyum, video 720p @ 24fps, kamera VGA untuk panggilan video
* Koneksi: GPRS Class 32, EDGE Class 32, HSDPA, 7.2 Mbps, HSUPA, 5,76 Mbps, Wi-Fi 802.11 b / g, teknologi UPnP, Bluetooth v3.0 dengan A2DP, microUSB v2.0
* Memory: internal 32 GB penyimpanan, sebuah microSD eksternal, sampai 32GB
* Aplikasi: SMS, MMS, Email, Push Email, IM, Games
* Browser: WAP 2.0/xHTML, HTML, RSS feeds, JAVA MIDP 2,1
* Warna Pilihan: Putih, Hitam, Hijau
* Baterai: Li-Po
Fitur lain:
* Stereo FM radio dengan RDS, FM transmitter
* Digital kompas
* MP3/WMA/WAV/eAAC + player
* MP4/H.264/H.263/WMV pemain
* Suara perintah / dial
* Document viewer (Word, Excel, PowerPoint, PDF)
* Video / photo editor
* Flash Lite 3
* T9
Dengan kata lain Nokia N8 cukup pantas di sambut dengan baik karena dengan spesifikasi yang dimilikinya sudah pasti dapat memuaskan kebutuhan para pecinta gadget di Indonesia.

Gado-gado

Mungkin kita semua kenal dengan makanan khas Indonesia ini. Makanan ini hanya bisa kita jumpai di Indonesia, mungkin kita bisa temukan makanan yang hampir mirip, tetapi tentu saja dengan rasa yang berbeda.

Gado-gado adalah salah satu makanan yang berasal dari Indonesia yang berupa sayur-sayuran yang direbus dan dicampur jadi satu, dengan bumbu atau saus dari kacang tanah yang dihaluskan disertai irisan telur dan di atasnya ditaburkan bawang goreng. Sedikit emping goreng atau kerupuk (ada juga yang memakai kerupuk udang) juga ditambahkan.

Gado-gado dapat dimakan begitu saja seperti salad dengan bumbu/saus kacang, tapi juga dapat dimakan beserta nasi putih atau kadang-kadang juga disajikan dengan lontong.

Bahan-bahan yang diperlukan :

  • Sayuran hijau yang diiris kecil-kecil seperti selada, kubis, bunga kol, kacang panjang, dan tauge.
  • Sayuran lainnya seperti wortel dan mentimun.
  • Tomat
  • Kentang rebus yang diiris.
  • Telur rebus.
  • Saus kacang (Kacang goreng yang dilumatkan, bawang putih, cabai, merica, air jeruk nipis)
Dengan bahan-bahan di atas tentu saja kita dapat menyimpulkan bahwa gado-gado adalah salah satu makanan sehat dengan harga yang terjangkau.

Friday, November 19, 2010

Gejala Bahasa

Sebagai negara yang memiliki banyak suku tentu saja banyak pula adat yang terdapat di Indonesia. Oleh karena itu Jakarta dan kota-kota besar lainnya yang merupakan tujuan dari kebanyakan orang di seluruh Indonesia padat akan para pendatang dan hal itu tentu saja membuat keragaman yang terus berubah sesuai perkembangan zaman.

Keragaman penduduk tentu saja membuat masyarakat terus mencoba menyesuaikan diri akan lingkungan yang terus berkembang ini. Banyak orang yang merubah penampilan mereka untuk dapat mengikuti perkembangan. Tentu saja dalam hal berkomunikasi pun tidak lepas dari sentuhan perkembangan tersebut. Banyak sekali gejala bahasa yang terjadi, bahkan terkadang masyarakat lebih fasih untuk mengucapkan kata-kata baru daripada kata baku.

Beberapa contoh gejala bahasa tersebut adalah:

1. Alay
Alay biasa diidentikan dengan prilaku yang agak menyimpang dengan cara berpakaian yang agak kurang sedap di pandang, narsis yang berlebihan dan cara menulis yang menggunakan huruf besar dan kecil tidak pada tempatnya yang disingkat-singkat.

2. Lebay
Merupakan kata lain dari "berlebihan". Kata ini mulai populer di tahun 2006an, awalnya kata ini  dipopulerkan oleh Ruben Onshu dan Olga pada banyak acara televisi.

 3. Begichu/begicyu
Biasanya kata ini disebutkan dengan penekanan di bagian belakang (yaitu memonyongkan bibir). Kata ini sendiri digunakan secara tidak sengaja oleh seorang anak kecil bernama Saipuddin, 3 tahun, asal Madura. Kata ini kemudian banyak dipopulerkan oleh artis. Salah satunya adalah Titi DJ.

4. Ember
Kata ini merupakan plesetan dari kata “Memang Begitu”. Pertama kali dipopulerkan oleh Titi DJ yang secara tidak sengaja menyebut kata ini saat menjawab pertanyaan orang. Sejak itu, kata ini sering digunakan di berbagai kesempatan.

5. Akika
Merupakan sandi untuk mengatakan “Saya”. Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh kaum waria di tahun 90an, yang dibakukan oleh Debby Sahertian dalam buku Kamus Gaul yang dibuatnya. 

Berikut beberapa contoh dari gejala bahasa yang terjadi. Menurut saya tidak masalah gejala bahasa itu terjadi asalkan tidak mengarah ke arah yang tidak baik, dan yang paling penting kita harus tetap mendahulukan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

sumber : http://15meh.blogspot.com/2010/06/kamus-kosakata-anak-gaul-jaman-sekarang.html 

Resensi Buku: Gadis Pantai, karya Pramoedya Ananta Toer

Judul      : Gadis Pantai
Karya    : Pramoedya Ananta Toer
Tebal     : 270 halaman
Penerbit : Lentera Dipantara

Buku ini menceritakan tentang perikehidupan seorang gadis belia yang dilahirkan di sebuah kampung di Jawa Tengah, Kabupaten Rembang. Gadis Pantai adalah seorang gadis yang manis. Cukup manis untuk memikat seorang pembesar santri setempat; seorang Jawa yang bekerja pada administrasi Belanda.

Dia diambil istri oleh pembesar tersebut dan menjadi apa yang dikenal dengan Bendoro Putri. Perempuan yang melayani "kebutuhan" seks laki-laki sampai kemudian dia memutuskan untuk menikan dengan perempuan yang sekelas atau sederajat dengannya. Dia tidur dengan pemebesar itu. Membantu mengurus dan memerintah di kopleks keresidenan,paviliun, kandang-kandang, dan bahkan sebuah masjid. perkawinan itu memberikan prestise baginya di kampung halamannya karena dia dipandang telah dinaikkan derajatnya. Tetapi itu tidak berlangsung lama. Ia terperosok kembali ke tanah. Orang Jawa yang telah memilikinya, tega membuangnya setelah dia melahirkan bayi perempuan.

Kisah yang digambarkan pada abad ke-20 ini juga menggambarkan keadaan saat itu, saat itu pun terjadi perbedaan antar golongan seperti kasta, dan orang-orang biasa tidak memiliki hak untuk apapun dan diperlakukan seenaknya.

Pramoedya Ananta Toer melukiskan keadaan dan suasana baik kota baik kampung dengan tajam. Penjelasan sifat dan pikiran-pikiran tokoh dan lingkungannya membuat pembaca sempat mengenal mereka seolah-olah dalam kenyataan. Bahasa yang dipergunakan pun tidak terlalu sulit dimengerti, dan menurut saya Gadis Pantai ini merupakan buku yang sangat bagus.

Ragam Bahasa Lisan dan Ragam Bahasa Tulis

Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah. Dan kita pun dapat menemukan ragam lisan non standar, misalnya percakapan antar teman, di pasar, atau di kesempatan non formal lainnya.

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang ditulis atau yang tercetak. Seperti hal nya ragam bahasa lisan, bahasa tulis juga memiliki bahasa standar dan non standar. Ragam bahasa standar bisa kita temukan dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis nonstandar dalam majalah, iklan atau poster.

Dalam penggunaannya tentu saja sangat bergantung situasi pemakain, apakah pemakain dilakukan saat formal atau nonformal. Penggunaan kata yang tepat akan memberikan kenyamanan pada lawan bicara atau pembaca.

Majas

Majas adalah gaya bahasa yang biasa digunakan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang . Pemakaian ragam ragam majas tertentu ditujukan untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis

Majas itu sendiri memiliki 4 macam jenis.Yaitu majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan dan majas pertentangan. Keempat jenis majas tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Mungkin beberapa di antaranya pernah kita dengar sebelumnya. Contoh berikut ini tidak menampilkan keseluruhan contoh majas di atas, tetapi hanya beberapa ragam majas yang tidak terlalu asing bagi kita.

Contoh :
1. Majas Metafora : Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam

2. Majas Alegori : Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi

3. Majas Personifikasi : Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh : Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk

4. Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) : Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk

5. Majas Antilesis : Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air susu dibalas air tuba

6. Majas Hiperbola : Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan

7. Majas Ironi : Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca

8. Majas Litotes : Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )

9. Majas Sinisme : Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : Perilakumu membuatku kesal

10. Majas Oksimoron : Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis

11. Majas Metonimia : Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang

12. Majas Alusio : Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945

13. Majas Eufemisme : Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus / sopan. Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan

14. Majas Elipsis : Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )

15. Majas Inversi : Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia

16. Majas Pleonasme : Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan

17. Majas Antiklimaks : Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa

18. Majas Klimaks : Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek

19. Majas Retoris : Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?

20. Majas Aliterasi : Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?

21. Majas Antanaklasis : Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah

22. Majas Repetisi : Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku

23. Majas Paralelisme : Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu

24. Majas Kiasmus : Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya

25. Majas Simbolik : Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat

26. Majas Antonomasia : Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si
jangkung, Si kribo

27. Majas Tautologi : Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was – was dengannya


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Majas
              http://rachmahsriutami.blogspot.com/2009/08/macam-maca-majas-dan-contohnya.html

Internet

Internet memiliki fungsi yang sangat luar biasa berpengaruhnya terhadap perkembangan zaman. Di zaman sekarang ini seseorang bisa melakukan kegiatan tanpa harus meninggalkan rumah dengan menggunakan internet.Dengan internet kita dapat mengakses informasi-informasi dari seluruh belahan dunia.

Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya Internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses Internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran(decentralization) / pengetahuan (knowledge) informasi dan data secara ekstrim. Tentu saja selain mempunyai sisi baik internet juga mempunyai sisi buruk. Karena informasi yang sangat mudah didapat dengan internet, sehingga perlu di waspadai bahwa banyak sekali aspek negatif yang mungkin bisa merusak moral para penerus bangsa.

Selain itu juga internet sudah banyak tersedia di tempat umum, contohnya perpustakaan, cafe, rental internet, dll, sehingga agak aneh rasanya jika ada yang belum mengert dalam penggunaan internet itu sendiri. Penggunaannya yang praktis dan biaya yang dibutuhkan untuk penggunaan pun cukup terjangkau, dengan kata lain internet adalah sebuah jendela dunia yang bisa kita manfaatkan untuk belajar dan mencari pengetahuan.

Thursday, November 18, 2010

Insomnia

Insomnia adalah sebuah gajala sulit tidur. Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.
Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan.
Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah.
Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Stadium tidur juga berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada akhirnya menghilang, dan pada semua stadium lebih banyak terjaga. Perubahan ini, walaupun normal, sering membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak cukup tidur.
Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali.
Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.
Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.
Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:
  • Jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat).
  • Bekerja pada malam hari.
  • Sering berubah-ubah jam kerja.
  • Penggunaan alkohol yang berlebihan.
  • Efek samping obat (kadang-kadang).
  • Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer).
sumber : Wikipedia

Perubahan Kata Baku Terbaru

Pada awalnya dalam bahasa Indonesia hanya dikenal satu jenis penggunaan kosa kata, dan itu dikenal sebagai kata baku. Seiring berjalannya waktu dan zaman yang terus berubah, kata baku pun terus dikembangkan.

Walaupun pada kenyataannya kata baku mulai jarang diperdengarkan dalam percakapan sehari-hari. Pada zaman ini kebanyakan orang menjadi lebih fleksibel dalam penggunaan bahasa. Kebanyakan mereka dapat membedakan saat harus menggunakan bahasa baku atau sehari-hari. Singkatnya Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan, yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, dan ragam pembicaraan dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia Tetapi sebagai generasi penerus kita sudah sepatutnya untuk mempelajari bahasa baku itu sendiri.

Berikut adalah contoh kata baku yang telah diperbaharui :
1. Memperalat menjadi Memeralat
2. Memperbaharui menjadi Memerbaharui
3. Memperbaiki menjadi Memerbaiki
4. Memperkosa menjadi Memerkosa
5. Memperdaya menjadi Memerdaya
6. Memperlambat menjadi Melambatkan
7. Mempesona menjadi Memesona

Monday, November 1, 2010

Vocalizing (vokalisi)

Seperti para olahragawan pro yang membutuhkan pemanasan yang berupa gerakan-gerakan ringan untuk melemaskan otot-otot tubuh sebelum melakukan olahraga, kegiatan menyanyi pun membutuhkan pemanasan. Tentu saja tidak sama dengan pemanasan yang dilakukan oleh para olahragawan, pemanasan dalam kegiatan menyanyi  biasanya dilakukan dengan melantunkan solmisasi ataupun dengan humming.

Vocalizing sangatlah penting bagi para penyanyi. Khususnya saat akan bernyanyi di depan orang banyak. Karena vocalizing membuat pernapasan menjadi terbuka dan kondisi penyanyi menjadi lebih siap untuk bernyanyi dan meredam kemungkinan si penyanyi akan melantunkan nada fals.



Penggunaan Bahasa Baku


Pada dasarnya bahasa Indonesia dibuat sebagai kata baku, dan kata baku itu sendiri pun terus mengalami perkembangan sampai sekarang.

Seiring perkembangan zaman, bahasa baku itu sendiri sedikit kehilangan ‘nilai’ di mata para pengguna bahasa Indonesia. Secara kita tahu dalam keseharian, kita jarang sekali membedakan kapan kita harus menggunakan bahasa baku atau pun tidak baku. Itu mungkin dikarenakan dalam aktifitas percakapan sehari-hari, bahasa baku terdengar sedikit terlalu panjang. Padahal bahasa baku itu adalah acuan dari bahasa Indonesia itu sendiri.
 
Bahasa baku masih tetap digunakan dalam beberapa kesempatan, contohnya :
1. Komunikasi resmi, yakni dalam surat menyurat resmi, surat menyurat dinas, pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-undangan, penamaan dan peristilahan resmi, dan sebagainya.
2. Wacana teknis seperti dalam laporan resmi, karang ilmiah, buku pelajaran, dan sebagainya.
3. Pembicaraan didepan umum, seperti dalam ceramah, kuliah, pidato dan sebagainya.
4. Pembicaraan dengan orang yang dihormati dan sebagainya. Pemakaian (1) dan (2) didukung oleh bahasa baku tertulis.

Dengan sedikit penjabaran diatas tentu kita dapat menarik kesimpulan bahwa bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok ajuan, yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Tetapi kata baku ini agak sulit untuk dipahami, sehingga dibutuhkan pemahaman atau daya nalar yang cukup tinggi.